Apabila perilaku orang lama2 menjadi “gangguan” tersendiri bagi pikiran kita, maka menurut sang buku, kita kudu memikirkan kerugian macam apa yang dirasa dari gangguan tsb? Gangguan bisa jadi menyakitkan sehingga kita bisa bersikap melepas gangguan tsb. Caranya? Yaitu berlatih melepas gangguan dan menjalani hidup tanpa gangguan. Mikir ajalah…Dampak hidup tanpa gangguan apa yang dapat disyukuri? Cari sumber kebahagiaan lain, seperti: bisakah kita habiskan waktu untuk diri sendiri?

Lihatlah kebebasan apa yang diperoleh saat mencoba berani melepas gangguan itu.

Gangguan dilepas itu ya ga mikirin dia lagi.. tapi mikirin kita ajah???. Demikian dialog wa hari ini. Salam baybay..



< Kembali