“Saatnya berubah!” Teriak Power Ranger. Duh, jadul amat! Tapi perlukah perubahan itu buat kita? Banyak kita mengagumi orang lain dan ingin seperti dia. Ga semua impian meniru kesuksessan orang lain berakhir sukses. Biasanya kita banting setir tanpa disadari untuk menuju jalan kita sendiri. Karena meniru orang lain itu, ga salah sih… tapi sulit☺. 
Nah kata buku ini, perubahan itu bahan bakunya Hasrat, Keyakinan dan Harapan. Kalau kita punya hasrat berarti punya semangat. Kok gitu? Ya, karena hasrat itu menunjukkan arah ke kita, njenengan mau jadi seperti apa hebatnya, caranya dilalui dengan semangat mencapainya. Jadi jangan pusing kalau ada temen energik banget. Semangat banget siy tu orang? Laa wong dia punya hasrat akan sesuatu, pastilaa semangat. Trus keyakinan.. yakin ga, Bisa? Atau yakin, ga Bisa? Beda tuh maknanya. Kok aku ga kaya dia ya? Yaa karena aku banyak gagal ya? Asal tau aja, dalam setiap hal negatif konon selalu ada hal positif. Jadi kalau yakin tiap kalah pasti bakal menang, jalan terus aja (ini bagus buat para jombloers)…
Trus harapan.. jangan pernah ngremehin kekuatan pengharapan ya… pamali. Contoh nih temenmu yang standar2 aja naksir cewe di atas standar.. jangan di bully, man! Soalnya begitu harapannya kuat plus hasratnya tinggi, itu sudah sepaket sama keyakinannya yang ga realistis buatmu. Dan bisa jadi deh… dia sukses! 
Lantas perubahan terjadi. Kenapa sih orang harus berubah? Banyak hal penyebabnya. Bisa karena dia ingin PeDe, bisa karena ingin buktikan rasa takut bahwa dia itu berani, bisa karena dia marah trus nyumpah2.. Awass yaa gwe buktiin sama lo lo pade..! Dan berubahlah dia. Terus gimana cara berubah? Ya kata sang buku, catet aja dirimu sekarang kayak apa, n then yang diinginkan apa. Kemudian belajar berani. Berani jadi diri sendiri. Aku begini tak perduli kau begitu.. Berani nyampein kebenaran. Jujur ajak bok! Kamu ga suka aku jujur ya gapapa, kita tetep temenan kan? Berani mencintai. Jadi mencintai seseorang itu bukan berarti membiarkan diri diperlakukan buruk. Itu namanya takut… hehe muter dehh! Konon kabar, mencintai itu jauh lebih penting daripada dicintai. Karena ga pake syarat, ga kreditan. Jadi kalau njenengan bilang cinta sama si X, ya mencintai aja… ga usah pamrih. Kalau dia ga ngerasa2 ya beraniin aja bilang ke dia. Kamu tau ga aku peratiin kamu? Kalau dia jawab: Tau… tanya lagi: Kamu tau ga itu artinya apa? Kalau dia bingung, kasih tau baek2 yaa… Itu namanya cinta, dodol.
Dah. Mau dia paham atau engga biarin dia mikir. Mudah2an ga kelamaan mikirnya.

Demikianlah perubahan itu terjadi dari proses macem-macem. Dan tiap orang prosesnya beda-beda. Jangan lupa dalam berproses kita kudu mikirin diri sendiri. Me Time. Ngenalin emosi. BeTaBe (Berani Tampil Beda). Kreatipp. Yang semuanya memiliki tujuan hakiki. Berubah itu, kembali pada siapa diri kita. Berhenti merisaukan orang lain. Tidak meminta orang lain bertanggung jawab atas diri kita. Kan kita ada karena penciptaan Nya yang sempurna kaaan?

Salam baybay…



< Kembali