1 Oktober 2021 hari Jumat, adalah hari pertamaku bekerja di salah satu sekolah untuk anak berkebutuhan khusus yang ada di kota Bogor, yaitu HSSN PIRAMIDA. Tak pernah terlintas sedikitpun dalam benakku akan berinteraksi langsung dengan anak anak berkebutuhan khusus. Di sekolah ini, aku menemukan  berbagai jenis kekhususan yang sangat beragam, dari pembekalan dan pelatihan yang diberikan kepadaku sebelum terjun langsung berkecimpung dalam dunia Pendidikan ABK. Nah, setidaknya ada beberapa kekhususan pada anak anak di PIRAMIDA seperti  autism, down syndrome, cerebral palsy. Sebelum aku mengenal mereka di sekolah ABK ini sering ku temui anak-anak seperti ini, pernah kutemui mereka dalam keseharian ku tinggal di Bali. Oiya, sebelumnya aku menekuni dunia pariwisata di Pulau Dewata itu lho. Nah, kesan pertamaku saat pertama melihat mereka yang membuat terbesit pertanyaan dalam benaku, ‘’apa mereka bisa sekolah?  apakah mereka bisa berkembang?’’ Sampai  hari itu tiba dan aku melihat bagaimana proses pembelajaran yang jauh diluar ekspetasi ku, aku yakin mereka akan berkembang, mereka akan tumbuh, mereka hebat, dan mereka bisa! Hari-hariku bersama mereka di HSSN Piramida membuat aku menemukan jawaban pertanyaanku selama ini.

Hari haripun berlalu, satu tahun kurang dua hari usiaku di sini, berbagai pelajaran telah ku dapati dari pengalaman – pengalaman membersamai anak-anak disini.

’’Wah.. sulit ya gais ya’’ Bahasa gaul nya YGY.

Tak terasa memang hampir 2 semester  aku disini. Pengalaman yang  membuat sku tertantang berawal dari Faras, seorang siswa penyandang kekhususan cerebral palsy. Faras, dari cerita teman teman guru disini mengatakan bahwasanya merupakan murid dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Bagaimana tidak? Hari hari Ayas (begitu mereka  menyapa nya) hanya merengek, berteriak, dan menangis tanpa tahu apa penyebab dan pemicu nya, belum bisa berjalan dan belum bisa makan dengan posisi duduk. Ayas yang kutemui sekarang tumbuh berbeda, ber tumbuh dan berkembang bersama Piramida, sekarang sudah bisa berjalan dengan mandiri, makan sangat lahap, dan jaraaang sekali menangis yang katanya dulu hampir tiap saat menangis.

                Disinilah tekad ku bergejolak, berbekal pengalaman ini, aku berharap dapat membawa perkembangan positif bagi anak-anak disini, dan teruntuk Faras murid pertamaku, terima kasih telah mengajariku berbagai hal, memberiku kesempatan, memberiku semangat, dan menguatkan tekad untuk terus membersamai anak anak berkebutuhan khusus di Piramida. Usia ku disini baru seumur jagung, tapi tekad ku sepanjang hayat membersamai mereka.

Baca